Komposisi Desain Grafis dan Prinsipnya
Banyaknya lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan desain grafis membuat banyak orang tertarik untuk mempelajarinya. Desain grafis sangat cocok untuk orang yang kreatif dan menikmati teknologi.
Istilah desain grafis sendiri telah ada semenjak tahun 1920. Telah 1 abad lebih, desain grafis menjadi bagian penting dalam komunikasi visual. Contoh dari desain grafis saat itu seperti adanya manuskrip, lukisan prasejarah dalam dinding-dinding candi, dll.
Baca juga: Pengertian Desain Grafis, Unsur, dan Tips Mempelajarinya
Seiring berkembangnya zaman, desain grafis telah mencakup berbagai disiplin ilmu seperti desain website yang tak hanya sekedar membuat desain namun perlu memperhatikan usability pengguna, dan pengalaman pengguna. Sehingga tak jarang dalam pembuatannya berkolaborasi dengan UX Writer dengan jobdesk menulis copy untuk headline, deskripsi, tulisan notifikasi, dll.
Bahkan saat ini, hampir setiap industri membutuhkan desainer grafis, sehingga semakin membuka peluang pekerja desain. Selain itu opsi untuk freelance desain grafis pun terbuka lebar dengan adanya jejaring yang terbatas melalui situs-situs freelancer.
Namun untuk membuat desain, perlu memperhatikan komposisi dan prinsip yang ada didalamnya. Simak baik-baik ulasan berikut, yuk!
Komposisi Desain Grafis
Seperti halnya memasak, makanan yang kita buat terdiri dari komposisi bumbu-bumbu dan bahan-bahannya, begitupun dengan desain grafis. Dalam desain, komposisi merupakan sebuah konsep yang memiliki fokus pada beberapa aspek dengan tujuan untuk memastikan integritas, keterkaitan, dan kombinasi dari semua elemen yang ada. Lalu apa saja komposisi desain grafis itu? Yuk, kepoin di bawah ini!
1. Ruang
Dalam pembuatan desain, tentu terbatas pada ruang apa yang digunakan seperti layar laptop atau komputer, smartphone, maupun selembar kertas.
2. Elemen Grafis
Elemen grafis merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui sebuah karya desain. Elemen ini biasanya berbentuk ilustrasi, foto, ikon, dsb. Misalnya kita ingin menyampaikan pesan untuk hidup sehat dengan berolahraga, kita dapat menggunakan ilustrasi orang bersepeda maupun melakukan olahraga lainnya.
3. Elemen Dekoratif
Seperti namanya dekoratif, memperindah. Elemen dekoratif memiliki fungsi estetika. Namun perlu juga diperhatikan jumlahnya jika terlalu banyak elemen ini dapat mengubah sudut pandang desain. Contoh dari elemen ini yaitu bintik-bintik, bingkai, ornamen bunga, abstrak, dll.
4. Warna
Warna dapat memberikan persepsi tentang desain yang dibuat. Dengan bantuan warna Teman Merdika dapat menyampaikan suasana secara umum maupun spesifik. Pemilihan warna juga harus dilakukan dengan tepat seperti mencerminkan instansi atau perusahaan ataupun mewakili ekspektasi pengguna.
5. Teks
Tak hanya elemen, teks juga mempermudah dalam penyampaian pesan. Audiens dapat langsung membaca teks yang ingin disampaikan. Namun perlu Teman Merdika ketahui, saat ini telah tersedia banyak jenis font yang penggunaannya perlu disesuaikan dengan gaya desain.
Prinsip Desain Grafis
Setelah mengetahui apa saja komposisinya, Teman Merdika perlu mengetahui prinsip desain grafis dan cara penerapannya agar dapat menghasilkan desain yang sesuai dengan brief dan efektif dengan komposisinya. Berikut merupakan 7 prinsip desain grafis:
1. Emphasis
Emphasis atau penekanan pada titik fokus desain. Misal Teman Merdika ingin membuat desain mengenai poster penghijauan. Teman Merdika harus menempatkan diri sebagai audiens, kira-kira apa informasi pertama kali yang audiens harus ketahui, apa pentingnya penghijauan, dsb.
Sama seperti dalam menulis, buatlah outline nya terlebih dahulu agar lebih runtut, jelas, dan tuangkan dalam ruang desain.
2. Keseimbangan dan Perataan
Setiap desain yang dibuat pastikan memiliki keseimbangan, letakkan komposisi setara kanan dan kiri. Gunakan bantuan garis tengah untuk mengatur keseimbangan.
3. Kontras
Gunakan warna background yang berbeda dengan warna komposisi lainnya agar desain terbaca dengan jelas. Tak hanya warna font yang digunakan pun pastikan kontras, gunakan font dengan maksimal 2 jenis tipografi misalnya bold dan italic.
4. Proporsi
Sesuai proporsi, pastikan komposisi desain tidak lebih besar dan tidak lebih kecil, serta kelompokkan. Misal Teman Merdika membuat desain feed Instagram, kelompokkan deskripsi sosial media yang dimiliki di bagian paling bawah, tidak dicampur dibagian headline, subheadline. Proporsi sebetulnya bisa dengan alami muncul saat Teman Merdika telah menguasai keseimbangan, perataan, dan juga kontras.
5. Ruang putih
Ruang putih memisahkan dan mengelompokkan komposisi dalam desain sehingga dapat membuat informasi secara visual dapat dilihat dan dipahami dengan lebih baik. Selain itu ruang putih dalam desain juga dapat meningkatkan interaksi dengan pengguna.
6. Movement
Setelah menentukan fokus audiens yang mana telah dibahas pada poin pertama yaitu emphasis, Teman Merdika perlu menentukan bagaimana nantinya cara mengomunikasikannya dengan audiens. Istilah gampangnya saat melihat desain pertama kali, mata audiens akan menuju bagian A, nah movement atau perpindahan ini akan mengarahkan mata audiens melihat bagian lain dalam desain semisal dari A menuju bagian C.
Kembali ke studi kasus poster penghijauan, ciptakan narasi atau cerita desain: akibat penebangan pohon, hutan jadi gundul dan kebakaran, lalu baiknya dilakukan penghijauan dan berikan larangan penebangan hutan, dst.
7. Perulangan
Sebagaimana ulasan pada nomor 3, dimana gunakan maksimal 2 jenis tipografi. Teman Merdika dapat melakukan pengulangan, misal headline menggunakan tipografi font bold, subheadline menggunakan semi-bold, dan pada deskripsi menggunakan semi-bold lagi. Menurut 99designs.com pengulangan dapat memperkuat desain.
Nah, tadi merupakan komposisi dan prinsip desain. Meskipun demikian hal tersebut tidak secara ketat harus diimplementasikan. Karena beberapa desain yang menarik dan efektif terkadang bergantung pada kreativitas desainer yang tentunya tidak boleh dibatasi.
Untuk menjadi seorang desainer grafis yang handal diperlukan skill yang memadai dan pastinya untuk mencapai skillset tersebut perlu usaha dan waktu untuk mempelajarinya.
Dalam hal ini, Teman Merdika dapat mengandalkan LPK Merdika yang selalu siap membantu mengembangkan skill Desain Grafismu. Di sini, Teman Merdika bebas memilih tools yang ingin dikuasai, CorelDraw atau Photoshop, atau bisa juga memilih keduanya.
Selain itu waktu pembelajarannya sangat fleksibel loh, Teman Merdika dapat menentukan sendiri mau kursus di hari apa dan jam berapa asalkan dalam jam operasional dengan maksimal 4 jam dalam sehari. Instruktur yang mengajar pun telah kompeten dan memiliki sertifikasi kompetensi, jadi tak perlu diragukan lagi!
Informasi lebih lengkap, Teman Merdika dapat mengunjungi website LPK Merdika untuk mengetahui detail kelas yang kamu butuhkan! Atau kunjungi laman berikut (klik di sini).
Referensi:
amadine.com. Composition in Graphic Design (Diakses 22 Mei 2023), dari https://amadine.com/useful-articles/composition-in-graphic-design#:~:text=into%20professional%20reading!-,What%20Is%20Graphic%20Composition,in%20which%20everything%20is%20combined.
99designs.com (2023). The 7 Principles of Design and How to Use Them (Diakses 22 Mei 2023), dari https://99designs.com/blog/tips/principles-of-design/
venngage.com (2022). Using White Space in Design: A Complete Guide (Diakses 22 Mei 2023), dari https://venngage.com/blog/white-space-design/#:~:text=White%20space%20both%20separates%20and,viewers%20organize%20visual%20information%20better
brainstation.io. Is Graphic Design a Good Career? (Diakses 22 Mei 2023), dari https://brainstation.io/career-guides/is-graphic-design-a-good-career
webflow.com. What is Graphic Design? With Examples for Beginner (Diakses 23 Mei 2023), dari https://webflow.com/blog/what-is-graphic-design
Bagikan Artikel